Latest Stories

 
Es krim pun cepat mencair! hi..hi..hi..
Sekarang giliran mengukur suhu panas di dalam bagasi. Ya, tarung antara Yamaha Xeon 125, Suzuki Hayate 125 dan Honda Spacy yang ketiganya punya bagasi besar. Suhu ruang bagasi penting diketahui. Terlebih posisi bagasi skubek beda dengan bebek.

 Bagasi skubek, cenderung lebih panas ketimbang bebek. Itu karena tempat penyimpanan barang ini tepat berada di atas engine. Yaitu, di atas head atau blok silinder. Beda dengan bebek bagasinya jauh dari atas mesin. So, skubek pasti lebih panas.

Namun tidak sedikit pengendara yang meletakkan barang elektronik atau korek api di bagasi. Padahal, tidak dianjurkan lho. Misalnya, menaruh kamera saku alias pocket di bagasi. “Jika diletakkan di tempat yang suhunya terlalu tinggi, berpengaruh pada sensor, lensa dan LCD,” ujar Leila Rima, Marketing Communication PT Panasonic Gobel Indonesia.

Dengan suhu cukup tinggi, sensor dan LCD juga lensa akan terganggu fungsinya. Misalnya, menyebabkan embun. Karena seharusnya disimpan di suhu ruang yang berkisar 25 - 26º celcius.

Maka itu, MOTOR Plus coba lakukan pengetesan soal ini. Ketiga skubek beda pabrikan ini diajak berlari di Ibu Kota. Dengan suhu udara luar yang mencapai 32ºC. Kondisi jalan, ramai lancar.  Di dalam bagasi ada termometer ruang.

Beberapa kali harus berhenti di lampu merah. Ketika berjalan 5 menit pertama dilakukan pengecekan suhu. Suhu ruang bagasi Xeon 125 mencapai 36ºC. Hayate 125, juga di 36ºC. Sedang Spacy, satu derajat lebih tinggi alias 37ºC.

Kembali berjalan! Rute perjalanan keseluruhan menempuh jarak 14 km dengan total waktu tempuh 30 menit. Dalam kondisi ini, Hayate 125 cenderung lebih dingin. Suhu hanya 38,5ºC. Tapi Xeon 125 dan Spacy, keduanya mencapai 40ºC.

Motor pun diparkir. Setelah parkir dalam waktu 20 menit, suhu kembali diukur. Termometer yang tetap tersimpan di bagasi kembali dilihat. Dalam proses pendinginan, Spacy tergolong lebih cepat turun. Suhu yang sebelumnya mencapai 40ºC, kini turun jadi 37,5ºC.


 Termometer terus ada di bagasi
Tapi yang bikin aneh, justru Xeon 125 dan Hayate 125 cenderung naik. Hayate 43ºC, Mungkin karena Hayate 125 tidak ada lubang hawa. Jadi, suhu tetap terperangkap di bagasi. Sedang Xeon 125, 42ºC, bisa disebabkan karena ruang bagasinya tidak sebesar yang dimiliki Spacy.

Pengukuran masih tetap dilakukan. Termometer tetap dipasang pada bagasi. Skubek yang telah didiamkan selama satu jam, kembali dipakai. Tapi sebelumnya, diukur ulang suhu yang tertera ketika itu di bagasi. Spacy, punya pelepasan panas lebih cepat. Suhu hanya di 33,5ºC. Xeon 125, 37ºC dan Hayate 125 38ºC. Kali ini, perjalanan hanya menempuh rute 5 km.

Spacy cenderung lebih adem. Suhu ruang bagasi yang diberikan hanya 37ºC. Sedang Hayate 125, 41ºC diikuti Xeon 125 di 39ºC. Nah, dari pengetesan ini, sekarang sudah tahu dong. Jangan meletakan perangkat elektronik di bagasi ya!

Oh ya, panas ruang bagasi yang tercipta juga dipengaruhi beberapa hal. Misal volume ruang, lubang pelepas hawa panas, tebal dan material yang diaplikasi hingga jarak terdekat ke mesin.

Categories:

Leave a Reply